teorioperant conditioning B.F. Skinner terhadap motivasi dan prestasi belajar bahasa Jepang siswa kelas X SMA Negeri 1 Kaliwungu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X (XA-XH) SMAN 1 Kaliwungu.Dalamdunia pendidikan begitu banyak teori tingkah laku diantaranya yang sangat dikenal adalah teori "Classical Conditioning" dari Ivan Pavlov, "Connectionism: dari E. L. Thorndike, "Hypothetic Deductive" dari Clark L. Hull dan "Operant Conditioning" dari BF. Skinner. B. Rumusan Masalah. 1. Terjemahanfrasa CLASSICAL CONDITIONING dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dan contoh penggunaan "CLASSICAL CONDITIONING" dalam kalimat dengan terjemahannya: Dua pembelajaran asosiatif adalah classical conditioning dan operant conditioning.
Percobaannyaterkenal dengan sebutan Classical Conditioning. Dalam Classical Conditioning, 11 binatang yang bersangkutan tidak memiliki kontrol Pavlov menyebut proses pembelajaran ini (sebagai contoh, saat sistem saraf anjing menghubungkan suara metronom dengan makanan) pengkondisian.
CONTOHKASUS CLASSICAL CONDITIONING : § Teori belajar kognitif dalam proses pembelajaran, yaitu perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku, menekankan pada gagasan bahwa pada bagian-bagian suatu situasi berhubungan dengan konteks seluruh situasi tersebut. Pengetahuan dibangun dalam diri seseorangPrinsipprinsip classical conditioning dalam pembelajaran menurut Pavlov adalah sebagai berikut: 1) Belajar adalah pembentukan kebiasaan dengan cara menghubungkan atau mempertautkan antara perangsang (stimulus) yang lebih kurang dengan perangsang yang lebih lemah.