SesungguhnyaAllah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (LUQMAN : 27) Ket: yang dimaksud kalimat Allah adalah Ilmu dan Hikmahnya. Nah dari 2 ayat diatas sudah sangat jelas sekali bahwa seberapapun ilmu yang ada didunia ini tidak ada yang dapat menjelaskan dan menjabarkan seberapa banyak ilmu Allah. Jadi, di dunia ini sangat banyak sekali
KEDIRI – Kiai Haji Maksum Jauhari adalah legenda di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Selain mengajar ilmu agama, Gus Maksum juga dikenal sebagai pendekar pilih tanding di tanah air. Meski jasadnya telah wafat pada tanggal 21 Januari 2003 silam, nama Gus Maksum masih disebut banyak orang hingga sekarang. Gus Maksum adalah ikon kejayaan ilmu bela diri santri Pondok Pesantren Lirboyo. Ajang pertarungan silat Pencak Dor menjadi salah satu monumen kenangan yang ditinggalkan Gus Maksum semasa hidupnya. Gus Maksum adalah putra dari Kiai Haji Abdullah Jauhari di Kanigoro Kediri. Usai menyelesaikan pendidikan dasar di SD Kanigoro, Gus Maksum melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo. Selebihnya sisa masa mudanya dihabiskan untuk berkeliling dari kota ke kota mencari ilmu silat, tenaga dalam, pengobatan, dan kejadukan. Salah satu tempat yang menjadi jujukan Gus Maksum belajar ilmu silat adalah Ahmad Fathoni, seorang pendekar di Rengas Dengklok, Karawang, Jawa Barat, yang beraliran Cikaret dan Cikalong. Di luar itu, Gus Maksum juga berburu ilmu kepada sejumlah kiai di Kediri, Blitar, dan Cirebon. baca ini Kuburan Dempul Lirboyo, Tempat Perjanjian Mbah Sholeh Dengan Jin Badrul Huda Zainal Abidin atau Gus Bidin, keponakan Gus Maksum yang disebut-sebut mewarisi ilmu silat pamannya, menyebut jika Gus Maksum adalah pendekar yang tak memiliki lawan di masanya. Rambutnya yang dibiarkan gondrong menjadi ciri khas Gus Maksum hingga dijuluki pendekar si rambut api. “Konon rambut beliau bisa menjadi api,” kata Gus Bidin. Media massa nasional kala itu pernah menulis pernyataan Gus Maksum yang menantang semua dukun santet untuk menyantet dirinya. Dan beberapa santri menyebut upaya penyantetan kepada Gus Maksum selalu gagal. Segala macam ilmu hitam tak akan mempan kepada dirinya. Hingga kini Gus Bidin masih menempati rumah kediaman Gus Maksum, tepat di depan masjid lama Ponpes Lirboyo. Rumah itu tak banyak mengalami perubahan wajah selain penambahan beberapa ruang di belakang. Selain itu, keberadaan monyet-monyet yang dulu menempati halaman depan rumah Gus Maksum juga sudah tidak tampak. Penumpasan PKI Di era penumpasan Partai Komunis Indonesia di wilayah Kediri dan sekitarnya, nama Gus Maksum berada di urutan teratas. Selain membela pesantren dan Nahdlatul Ulama yang menjadi musuh idiologis PKI, Gus Maksum punya alasan khusus untuk mengangkat senjata dalam penumpasan itu. Pondok pesantren milik ayahnya di Kanigoro Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri pernah diserbu oleh massa PKI. Bahkan di masjid pondok yang tengah dipergunakan kegiatan oleh aktivis Islam yang tergabung dalam Pelajar Islam Indonesia PPI. Kala itu mereka sedang menggelar kegiatan Mental Training Mantra di Kanigoro. baca ini Hari Pahlawan Kyai Abbas Sulap Biji Kacang Jadi Tentara Menurut Sari Emingahayu dalam Sisi Senyap Politik Bising 2007 84-86, “Kanigoro terkenal sebagai basis PKI.” Kawasan ini penghasil tebu untuk Pabrik Gula Ngadirejo. Buruh tani di sana kebanyakan berafiliasi dengan Barisan Tani Indonesia BTI. Di masa itu, gerakan dan mobilisasi partai politik makin meningkat, baik berupa kampanye maupun pawai. Suatu pagi, usai menjalankan sahur di bulan ramadan, massa PKI tiba-tiba merangsek ke sekitar Masjid KH Abdullah Jauhari. Mereka menyisir perumahan warga untuk mencari peserta PII yang menginap di rumah warga. Sebagian massa menyerbu masjid dan melempar serta menginjak-injak Al Quran. Tak hanya itu, peserta PII dan Kiai Abdullah Jauhari juga diarak menuju kantor polisi sektor. Setelah situasi reda, mereka kembali dipulangkan ke tempat asal. Perilaku massa PKI kepada ayahnya ini menjadi salah satu kemarahan Gus Maksum. Dalam peristiwa penumpasan PKI tersebut, almarhum Kiai Haji Idris Marzuki pernah menyampaikan jika kala dirinya berbagi tugas dengan Gus Maksum. Kiai Idris Marzuki bertanggungjawab atas kelangsungan pendidikan pondok, sedangkan Gus Maksum berperang menumpas PKI dengan dibantu TNI. Kiai Wong Cilik Meski berstatus pengasuh di Pondok Pesantren Lirboyo, Gus Maksum tak pernah memutus jarak dengan masyarakat di luar pondok. Setiap hari tamunya berasal dari berbagai kalangan, mulai pejabat, politisi, hingga masyarakat biasa. Dan hebatnya, Gus Maksum tak pernah memberi perlakuan istimewa kepada tamu-tamu penting. Semua harus antri sesuai kedatangannya. Semasa hidup Gus Maksum juga tak dikenal sebagai kiai pondok. Alih-alih menjaga kewibawaan, Gus Maksum justru kerap keluyuran untuk berinteraksi dengan masyarakat di luar pondok. Setiap kedatangan Gus Maksum seperti karomah bagi siapapun yang dikunjungi untuk mengadukan persoalan sehari-hari. Mulai usaha bangkrut, terlilit hutang, punya musuh, konflik rumah tangga, suami penjudi, dan lain sebagainya berkelindan di tangan Gus Maksum. Beliau juga tak segan meresmikan musholla kecil di dalam gang, meski kala itu pergaulannya sudah di jajaran elit. Kedatangan Gus Maksum selalu dieluk-elukkan masyarakat. Gus Maksum tak hanya menjadi milik pondok Lirboyo, tetapi seluruh lapisan masyarakat yang mengenalnya. Tradisi Pencak Dor Perang tanding antar sesama pesilat adalah salah satu metode pengajaran Gus Maksum kepada santrinya. Untuk menguji tingkat penguasaan jurus yang diajarkan, Gus Maksum meminta mereka untuk perang tanding. “Jadi itu semacam ujian,” kata Gus Bidin. Hingga kini tradisi perang tanding ini masih dipertahankan oleh Gus Bidin sebagai pengajar silat yang menjadi ekstrakurikuler pendidikan pondok Lirboyo. Hanya saja, ajang pencak dor saat ini tak hanya dikhususkan untuk santri, tetapi terbuka lebar untuk masyarakat umum. Semua pendekar pencak bisa naik ke atas gelanggang untuk beradu silat dan saling menjatuhkan. Satu-satunya peraturan yang dibuat penyelenggara pertandingan adalah “ di atas lawan di bawah kawan”. Artinya, tak boleh ada dendam di luar gelanggang meski sebelumnya terlibat adu jotos yang sangat keras. Itulah pencak yang diajarkan Gus Maksum. HTW
GusMaksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944, salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Manaf Abdul Karim. Selebihnya, ia lebih senang mengembara ke berbagai daerah untuk berguru ilmu silat, tenaga dalam, pengobatan dan kejadukan (Dalam “Antologi NU” terbitan LTN-Khalista Surabaya).
harap dibaca terlebih dahulu sebelum order Judul Gus Maksum Sosok dan KiprahnyaPenerbit Lirboyo PressCover Soft CoverKH. Maksum Jauhari atau yang akrab dipanggil Gus Maksum, lahir di Kanoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944. Beliau salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Manaf Abdul Karim. Semasa kecil ia belajar kepada orang tuanya KH Abdullah Jauhari di Kanigoro. Ia menempuh pendidikan di SD Kanigoro 1957 lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, namun tidak sampai tamat. Selebihnya, ia lebih senang mengembara ke berbagai daerah untuk berguru ilmu silat, tenaga dalam, pengobatan dan kejadukan .Sebagai seorang kiai, Gus Maksum berilaku nyeleneh menurut adat kebiasaan orang pesantren. Penampilannya nyentrik. Dia berambut gondrong, jengot dan kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai bakiak. Lalu, seperti kebiasaan orang-orang jadug di pesantren, Gus Maksum tidak pernah makan nasi alias ngerowot. Uniknya lagi, dia suka memelihara binatang yang tidak umum. Hingga masa tuanya Gus Maksum memelihara beberapa jenis binatang seperti berbagai jenis ular dan unggas, buaya, kera, orangutan dan masyarakat umum, Gus Maksum dikenal sakti mandaraguna. Rambutnya tak mempan dipotong konon hanya ibundanya yang bisa mencukur rambut Gus Maksum, mulutnya bisa menyemburkan api, punya kekuatan tenaga dalam luar biasa dan mampu mengangkat beban seberat apapun, mampu menaklukkan jin, kebal senjata tajam, tak mempan disantet, dan seterusnya. Di setiap medan laga dalam dunia persilatan juga dikenal istilah sabung tak ada yang mungkin berani berhadapan dengan Gus Maksum, dan kehadirannya membuat para pendekar aliran hitam gelagapan. Kharisma Gus Maksum cukup untuk membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan di pesantren melalui Pagar salam sehat selalu
Home» amalan ilmu ghaib, Ilmu Kebal » Amalan Asma' Suryani dan Tawasulnya Mbah Ramelan, Mbah Abu, Mbah Dul Salam, Gus Maksum Dzauhari, Mbah Yon, KH. Ali Musta’in, Syech Muhammad Zaenal Arif Kediri & Syech Samsul Arifin wa Ila Hadrati Man Ajazani ila muntaha Wa Karomatihi Amin Al –Fatehah.

Mengenal Gus Maksum dan Kedigdayaannya Ilustrasi/Istimewa Jakarta – KH. Maksum Jauhari Gus Maksum ialah kiai kharismatik yang mengusai “ilmu-ilmu kesaktian” di dalam tradisi Maksum Jauhari diakui banyak kalangan NU sebagai pendekar, sebagaimana KH. Abdullah Abbas Cirebon yang dikenal Khalik Ridwan dalam buku “Ensiklopedia Khittah NU Jilid 4” menjelaskan pesantren dulunya tidak hanya mengajarkan ilmu agama, dalam pengertian formal-akademis seperti sekarang ini, semisal ilmu tafsir, fikih, tasawuf, nahwu, sharaf, sejarah Islam, dan pesantren juga berfungsi sebagai padepokan, tempat para santri belajar ilmu kanuragan dan kebatinan agar kelak menjadi pendakwah yang tangguh, tegar, dan tahan uji.“Pesantren dulu tidak hanya mengajarkan tentang ilmu agama namun juga mengajarkan ilmu-ilmu kedigdayaan,” ungkap Nur Khalik, dikutip Rabu 09/11.Tak mengherankan, selain alim, para kiai jaman dulu juga terkenal sakti. Mereka adalah pendekar pilih tanding. Dalam perkembangannya, ilmu bela diri di lingkungan pesantren mulai Nur Khalik, ada dua sebab. Pertama, berkembangnya sistem klasikal dengan materi yang padat, ditambah euforia pembentukan standar pendidikan nasional membuat definisi pesantren kian perkembangan ajaran pemurnian yang menganggap ilmu-ilmu sejenis itu sebagai syirik. Dan hal itu kurang mendapat perlawanan dari kiai-kiai NU.“Dari situlah kemudian ada upaya sebagian kiai, termasuk Gus Maksum untuk mengembangkan tradisi itu dan diwadahi dalam NU,” informasi, Gus Maksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada 8 Agustus 1944. Ayahnya KH. Abdullah Jauhari dan ibu Siti Maksum adalah salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, KH Manaf Abdul Karim. []

KekebalanGus Maksum terhadap santet juga sudah pembawaan sejak lahir,karena beliau juga masih keturunan Kiai Hasan Besari (ponorogo).Menurut Gus Maksum sebagai muslim tidak perlu khawatir terhadap santet,karena santet hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kufur atau murtad,yang penting seorang muslim haruslah selalu ingat kepada Allah dan
Home Hobi & Koleksi Buku Biografi Buku Gus Maksum Sosok dan Kiprahnya - Lirboyo Press Informasi BarangSpesifikasiKategoriBiografiBerat237 gramAsal BarangLokalDeskripsiJudul Gus Maksum Sosok dan KiprahnyaPenerbit Lirboyo PressCover Soft CoverKH. Maksum Jauhari atau yang akrab dipanggil Gus Maksum, lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944. Beliau salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Manaf Abdul Karim. Semasa kecil ia belajar kepada orang tuanya KH Abdullah Jauhari di Kanigoro. Ia menempuh pendidikan di SD Kanigoro 1957 lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, namun tidak sampai tamat. Selebihnya, ia lebih senang mengembara ke berbagai daerah untuk berguru ilmu silat, tenaga dalam, pengobatan dan kejadukan .Sebagai seorang kiai, Gus Maksum berprilaku nyeleneh menurut adat kebiasaan orang pesantren. Penampilannya nyentrik. Dia berambut gondrong, jengot dan kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai bakiak. Lalu, seperti kebiasaan orang-orang jadug di pesantren, Gus Maksum tidak pernah makan nasi alias ngerowot. Uniknya lagi, dia suka memelihara binatang yang tidak umum. Hingga masa tuanya Gus Maksum memelihara beberapa jenis binatang seperti berbagai jenis ular dan unggas, buaya, kera, orangutan dan masyarakat umum, Gus Maksum dikenal sakti mandaraguna. Rambutnya tak mempan dipotong konon hanya ibundanya yang bisa mencukur rambut Gus Maksum, mulutnya bisa menyemburkan api, punya kekuatan tenaga dalam luar biasa dan mampu mengangkat beban seberat apapun, mampu menaklukkan jin, kebal senjata tajam, tak mempan disantet, dan seterusnya. Di setiap medan laga dalam dunia persilatan juga dikenal istilah sabung tak ada yang mungkin berani berhadapan dengan Gus Maksum, dan kehadirannya membuat para pendekar aliran hitam gelagapan. Kharisma Gus Maksum cukup untuk membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan di pesantren melalui Pagar Nusa. Laporkan BarangInformasi PelapakCatatan PelapakCatatan Pelapak tetap tunduk terhadap Aturan penggunaan voucher gratis ongkir dengan pembelian melalui aplikasi Bukalapak JNE “PAKAIJNE” gratis ongkir minimum pembelian periode 1 - 30 Juni 2019 JNE REG dan YES JNT “KIRIMJT” gratis ongkir minimum pembelian periode 1 - 30 Juni 2019 SiCepat “BUKASICEPAT” gratis ongkir minimum pembelian Rp0,- periode 1 - 30 Juni 2019 REG dan BEST Lion Parcel “LIONPARCEL” gratis ongkir minimum pembelian Rp0,- periode 1 - 30 Juni 2019 REGPACK dan ONEPACK Grab “ADAGRAB” gratis ongkir minimum pembelian periode 1 - 30 Juni 2019 Instant, Same Day, dan Rush Delivery untuk promo gratis ongkir yang lebih update klik adalah lapak lanjutan dari toko pedia, sho pee, insta gram, face bookdotcom/tokobukumafatih yang telah menjual ribuan buku baik online maupun offline. Jadi jangan ragu berbelanja di Toko Buku Mafatih, kami mengutamakan produk dan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Toko Buku Mafatih WA O8578III35I8 Laporkan PelapakUlasan BarangDaftar UlasanSemuaDengan FotoDengan DeskripsiBarang bagus banget!Ditulis 24 Jun, 2020Barang sudah diterima dengan baik. senang sekali bisa berbelanja di sini. pelayanan ramah. Terimakasih. GusSamsudin yang memiliki rambut panjang itu kerap mengunggah video kegiatannya di akun YouTubenya Padepokan Nur Dzat Sejati. Seperti proses mengeluarkan santet dari tubuh seseorang, mendatangi tempat angker, bahkan hingga konsultasi ilmu kebatinan. Baca Juga: 10 Potret Pesulap Merah, Punya Rambut yang Sama dengan Orang
Navigasi pos Beberapa waktu yang lalu saya menyempatkan diri untuk refreshing dengan jalan-jalan untuk menyegarkan badan dan pikiran dari kepenatan pekerjaan. Dalam refreshing tersebut saya sempat mampir di sebuah kios yang menjual berbagai macam majalah, tabloid, koran dan surat kabar. Kemudian saya mengambil sebuah majalah yang berisikan tentang dunia ghaib/gaib, misteri, supranatural, parapsikologi, metafisika, mistis, tenaga dalam dan okultisme/occultism. Iseng-iseng saya buka halaman demi halaman majalah tersebut. Isinya selain cerita misteri juga iklan-iklan perguruan ilmu hikmah dan paranormal dengan berbagai macam gelar dan predikat. Iklan-iklan tersebut menawarkan benda-benda bertuah dan berbagai keilmuan yang salah satunya adalah ilmu hikmah instan. Dimana dengan ilmu hikmah instan tersebut seseorang akan bisa menguasai ilmu terawangan, ilmu kebal, ilmu pengasihan dan masih banyak macam ilmu kesaktian lainnya yang berkaitan dengan ilmu hikmah. Dimana iklan-iklan sejenis juga bisa ditemui di berbagai media yang berisikan sama seperti di tabloid, koran, surat kabar maupun di internet. Dengan melihat dan membaca iklan-iklan yang terpasang di majalah tersebut saya seperti kembali ke masa 30 tahun yang lalu pada saat saya masih suka berburu dan belajar ilmu-ilmu seperti yang ada di dalam iklan tersebut. Tetapi saat itu saya tidak mengenal dengan istilah ilmu hikmah instan. Yang saya tahu untuk menguasai ilmu-ilmu tersebut saya harus menjalani proses berupa adab dan tata cara yang berbeda dari masing-masing keilmuan yang berbeda pula. Saya juga masih ingat bagaimana saya harus mengulang metode latihan pernafasan yang sama minimal selama hampir satu tahun untuk bisa mendapatkan hasil dalam satu tingkatan di salah satu perguruan bela diri pernafasan. Jadi tidak dengan cara instan. Sebenarnya ilmu hikmah tidak berbeda dengan ilmu-ilmu yang lain seperti dalam bidang akademis. Bila di ilmu akademis ada jurusan ekonomi yang meliputi manajemen dan akuntansi, jurusan teknik yang meliputi teknik sipil, teknik elektro, teknik elektronika, teknik industri, teknik kimia dan lain sebagainya. Di mana dalam mempelajarinya perlu waktu dan proses yang tidak bisa dikatakan instan untuk bisa menguasainya dan menjadi mahir. Termasuk bagi anda yang belajar ilmu hikmah dengan cara atau metode isian atau transfer energi, setelah selesai isian atau transfer energi tetap ada proses belajar untuk bisa menjadi mahir dan menguasai dari masing-masing keilmuan yang menjadi bagian dari ilmu hikmah tersebut. Jadi tidak serta merta langsung bisa dan menjadi pakar atau tenaga ahli kemudian langsung bisa membuka profesi menjadi paranormal atau ahli spiritual. Akhirnya semua kembali lagi kepada proses belajar. Demikian juga berdasarkan keilmuan para lulusan akademis tersebut juga akan bekerja berdasarkan bidang keilmuan yang disebut dengan Profesi. Meskipun untuk saat ini banyak sekali para sarjana yang lulus kuliah bekerja tidak sesuai dengan bidang keilmuan pada saat di bangku kuliah. Dalam sebuah profesi masing-masing punya spesialisasi, sebagai contoh seperti halnya praktisi kesehatan. Praktisi kesehatan di Indonesia ada dokter, perawat dan bidan. Untuk dokter masih ada dokter umum dan dokter spesialis. Dalam bidang spesialisi kesehatan ada spesialis penyakit dalam, spesialis urologi, spesialis andrologi, spesialis anak, spesialis THT, spesialis saraf, spesialis mata, spesialis kulit, spesialis bedah mulut dan lain sebagainya. Untuk predikat ada dokter kulit, dokter kandungan, dokter gigi dan lain sebagainya. Sama halnya dalam ilmu hikmah, masing-masing pelaku dan praktisi ilmu hikmah pasti mempunyai salah satu keahlian atau kemahiran di dalam salah satu keilmuannya. Ada yang mahir dalam ilmu pengobatan, ilmu kesaktian, kejadugan dan kadigdayan, ilmu terawangan, ilmu rajah dan lain sebagainya. Sebagai contoh KH. Maksum Jauhari yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Maksum dari Lirboyo Kediri beliau sangat menguasai dalam bidang ilmu kesaktian, kejadugan dan kadigdayan. Tetapi beliau kurang menguasai dalam ilmu pengobatan. Karena dari awal belajar Gus Maksum yang dipelajari adalah tentang ilmu kesaktian, kejadugan dan kadigdayan selain juga ilmu agama. Sebagai contoh lagi, pada saat saya belajar di salah satu perguruan bela diri pernafasan hasil latihan saya dengan hasil latihan teman satu perguruan saya berbeda. Saya unggul di ilmu getaran dan teman saya lebih unggul di ilmu power untuk mematahkan benda-benda keras. Dan itu juga berlaku juga untuk praktisi spiritual atau ilmu hikmah. Mereka masing-masing pasti ahli di salah satu bidang ilmu hikmah. Tidak bisa menguasai semua bidang ilmu hikmah dan menjadi mahir, ahli atau pakar dalam semua bidang ilmu hikmah. Mengapa bisa demikian ? Semua itu dikarenakan masing-masing orang memiliki bakat atau talenta sendiri-sendiri. Sederhana dan mudahkan jawabannya… Dan memang begitulah adanya. Sumber Rahasia Riyadhoh Ayat Kursi Baca juga Rahasia Tersembunyi Bacaan Ayat Kursi per Kata Berbagilah dengan teman-teman anda tulisan ini di Facebook, Twitter, Email dan lainnya dibawah ini. Semoga menjadi keberkahan dan keberlimpahan Ridho Allah untuk kita semua. Navigasi pos
KharismaGus Maksum cukup untuk membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan di pesantren melalui Pagar Nusa. Sebagai jenderal utama "pagar NU dan pagar bangsa" Gus Maksum selalu sejalur dengan garis politik Nahdlatul Ulama, namun dia tak pernah terlibat politik praktis, tak kenal dualisme atau dwifungsi.
KH. Maksum Jauhari merupakan salah satu ulama yang terkenal akan Maksum sapaan akrabnya merupakan salah satu cucu dari pendiri Pondok Pesantren Lirboyo yakni Mbah Manaf Abdul kecil Gus Maksum sudah terkenal dengan kelebihan-kelebihannya yang disaksiakan langsung oleh keluarga dan para Maksum juga merupakan salah satu pendiri Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa sekaligus ketua pertama Pagar Nusa dan juga pendiri Gasmi Gerakan Aksi Silat Muslimin IndonesiaKesaktian Gus Maksum sudah sangat masyhur pada zamannya dan tidak diragukan Maksum juga sering memberikan ijazah-ijzah kepada para santri dan juga jamaahnya. Sebagaimana dikutip dari kanal You Tube ENSIKOPEDIA Maksum Lirboyo memberikan ijazah amalan ilmu kebal untuk menjaga diri dari serangan musah saat ini fadilahnya untuk menjaga diri waktu tidur, jadi misalnya tidur nyanyak diserang musuh bisa menghindar menangkis atau membalas,” ungkap Gus MaksumAdapun tatacara mengamalkan ijazah ini adalah sebagai Niatkan semua yang akan kita lakukan adalah meminta kepada ALlah Hadiahkan bacaan surat Al Fatihah berikut ini;Bsimillahirrohmanirrohim...Ilahadrotinnabiyyil Musthofa Muhammadin Shollallahu Alaihi Wasallam, Al Hadroti Sayyidin Ali Karomallahu Wajhah, Al Ila Ruuhi Auliya’il Baghdadiyyi Sayyidi Syekh Muhyiddin Abdil Qodiril Jailani, Al ila ruhi syekh Ma’ruf Al Karohiyyi Al Ila Ruhi Syekh Aqil Al Panjatiyyi Al Ila Ruhi Syekh Iyad Abi Qoisin Al Harobiyyi Al Setelah selesai membacakan surat Al Fatihah kepada Nabi dan para wali selanjutnya mengamalkan ijazah dengan membaca;Surat Al Ikhlas 3 kali, Surat Al Falaq 1 kali dan Surat An Nas satu kali.“Amalan tersebut diwiridkan setiap bakda maghrib, bakda subuh secara mudawamah,” tegas Gus Maksum Adapun fadilah amalan tersebut adalah untuk menjaga diri waktu tidur. Jadi misalnya tidur nyanyak diserang musuh bisa menghindar menangkis atau membalas. *** PondokPesantren dulunya tidak hanya mengajarkan ilmu agama dalam pengertian formal-akademis seperti sekarang ini, semisal ilmu tafsir, fikih, tasawuf, nahwu-shorof, sejarah Islam dan seterusnya. Gus Maksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944, salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Manaf Abdul Karim Un enseignant et chercheur de l’Université Laval figure parmi les victimes de la fusillade survenue au Centre culturel islamique de Québec, dimanche soir. Khaled Belkacemi, 60 ans, était professeur titulaire à la Faculté de sciences de l’agriculture et de l’alimentation FSAA. Il était également père de famille. Son fils a d'ailleurs réagi sur sa page Facebook avec ce message. Joint par Le Journal en matinée lundi, un collègue de M. Belkacemi ignorait le triste sort de son collègue. C’est une lourde perte», a commenté Hani Antoun, professeur retraité, associé à la faculté. C’était un homme très compétent et bien connu dans son domaine», poursuit M. Antou. L’épouse de la victime, Safia Hamoudi, est également professeure titulaire et chercheuse dans la même faculté. Il n’a pas été possible de lui parler. La nouvelle a créé un onde de choc. Jean-Claude Dufour, le doyen de la FSAA, a bien connu M. Belkacemi, qui était son collègue depuis 2002. C’était une personne extraordinaire, il était toujours souriant, vraiment performant. C’était un prof exemplaire, qui adorait ses étudiants gradués et qui enseignait très bien.» Un peu plus tôt cet après-midi, M. Dufour a rencontré la femme de M. Belkacemi. C’est une épreuve très difficile pour elle», a-t-il affirmé, puisqu’elle perd son mari mais aussi son collègue de travail. Mme Hamoudi était présente à la mosquée dimanche mais puisqu’elle n’était pas aux côtés de son mari au moment de la fusillade, elle a dû attendre de longues heures avant que les policiers ne lui confirment la triste nouvelle. Au département, c’est un choc majeur», a ajouté M. Dufour. Un rassemblement aura lieu demain midi afin d’observer une minute de silence, en mémoire des victimes de la tragédie. Par ailleurs, M. faisait partie du Centre en chimie verte et catalyse et de l’Institut sur la nutrition et les aliments fonctionnels INAF. Il avait cinq projets en cours de recherche. C’est une grosse perte, bien sur, pour les ingénieurs, pour l’agriculture, pour l’industrie alimentaire», indique M. Antoun. La directrice de l’INAF, Sylvie Turgeon, a souligné qu’il s’apprêtait à partager des résultats de recherche concluants portant notamment sur le remplacement des agents de conservation des aliments par des ingrédients naturels. Les événements sont encore plus difficiles puisque le suspect est un étudiant de l’Université Laval, a ajouté le doyen. C’est triplement plus difficile», a laissé tomber M. Dufour, qui n’aurait jamais imaginé pareille tragédie impliquant des gens reliés à l’Université Laval. L’administration universitaire a renforcé la sécurité dès lundi matin un peu partout sur le campus et en particulier à la FSAA et près des lieux de culte. KharismaGus Maksum cukup untuk membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan di pesantren melalui PAGAR NUSA. Sebagai jenderal utama “pagar NU dan pagar bangsa” (PAGAR NUSA) Gus Maksum selalu sejalur dengan garis politik Nahdlatul Ulama, Namun dirinya tidak pernah mau menduduki jabatan legislatif ataupun eksekutif. MaksumJauhari (Gus Maksum), pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, ini sangat lihai berbagai ilmu hikmah. Semasa hidupnya, beliau terkenal memberikan ijazah ilmu-ilmu kebal dan penarik rizeki. Kali ini Gus Maksum memberikan ijazah wirid Jalbur Rizeki untuk menarik rizeki dari Gus Maksum, bahkan khasiatnya bagaikan 1cL7hQM.
  • xigo1021w6.pages.dev/281
  • xigo1021w6.pages.dev/194
  • xigo1021w6.pages.dev/849
  • xigo1021w6.pages.dev/48
  • xigo1021w6.pages.dev/117
  • xigo1021w6.pages.dev/792
  • xigo1021w6.pages.dev/225
  • xigo1021w6.pages.dev/92
  • xigo1021w6.pages.dev/887
  • xigo1021w6.pages.dev/107
  • xigo1021w6.pages.dev/397
  • xigo1021w6.pages.dev/738
  • xigo1021w6.pages.dev/852
  • xigo1021w6.pages.dev/800
  • xigo1021w6.pages.dev/415
  • ilmu kebal gus maksum